Muktamar 48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah diputuskan akan digelar secara luring dan menggunakan teknologi digital pada proses pemilihan dan penghitungan suaranya. Mungkin masih banyak yang bertanya bagaimana proses pemilihannya ? Hal tersebut dijelaskan oleh Anggota Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Muchlas pada saat Simulasi E-Voting Muktamar 48 yang digelar pada hari Kamis (25/8) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Disampaikan oleh Muchlas, setelah mengerucut menjadi 94 nama calon yang akan dibawa ke Tanwir Melekat Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah, kemudian nama- nama calon akan dikerucutkan lagi menjadi 39 nama calon yang dipilih melalui sistem e-voting, dan setelah itu baru kemudian dilanjutkan dengan memilih 13 anggota PP Muhammadiyah.
Lebih lanjut Muchlas menjelaskan ketika memilih 13 nama pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah, hal yang harus disiapkan oleh pemilih adalah kartu pemilihan yang dilengkapi dengan QR Code yang akan diberikan oleh petugas di depan bilik suara.
“Jadi, nanti sederhana sekali prosesnya bahwa bapak ibu menuju bilik suara kemudian disana nanti ada alat, tempat untuk membaca atau melakukan verifikasi,” ucap Muchlas pada, Kamis (25/8) di acara Simulasi Pemilihan Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah ini melanjutkan, pada saat menerima kartu pemilihan juga akan dilakukan pengecekan secara fisik, seperti mencocokkan jenis kelamin, wajah dan seterusnya. Ini bertujuan untuk meminimalkan kekeliruan. “Kartu itu diletakkan diatas alat begitu, kotak kecil begitu, kemudian nanti petugas akan memeriksa fisik bapak dan ibu apakah sesuai dengan foto yang sudah disampaikan,” imbuhnya.
Kemudian pemilih akan diarahkan ke bilik suara untuk menyalurkan suaranya. Di samping bilik suara sudah ada petugas yang berjaga jika ada kendala atau pemilih memerlukan bantuan. Setelah di bilik suara, pemilih kemudian akan melakukan tab lagi kartu pemilih ke alat scanner yang ada di meja bilik suara. Setelah scanner, kemudian layar komputer di bilik suara akan menampilkan beberapa daftar nama-nama calon yang akan dipilih. Jika sidang Tanwir Muhammadiyah akan memilih dari 94 nama calon, dan ‘Aisyiyah akan muncul sebanyak 105 nama calon.
“itu ibu-ibu bisa milih 39 dengan cara menekan nomor yang tersedia di sana, setelah itu selesai tinggal dikirim (submit). Nanti sebelum dikirim akan ditanyakan dulu apakah sudah mantap atau belum, kalua belum akan ada perubahan, nanti dilakukan perubahan dengan cara yang sama, demikian juga bapak-bapak Muhammadiyah.” Tuturnya.
Muchlas juga berpesan, agar ketika akan menuju dan ketik sudah berada di bilik suara, pemilih tidak membawa alat komunikasi dan kamera. “Jadi, nanti HP nya ditinggal di depan, disitu sudah ada nanti panitia yang akan melaksanakan, merawat HP bapak ibu. Setelah keluar dari bilik maka alat komunikasi yang tadi dititipkan panitia bisa diambil kembali. Prinsipnya pada saat kita pemilihan tidak boleh ada dokumentasi apapun,” tandasnya.
sumber : muhammadiyah.or.id