MUKTAMAR48.ID., SURAKARTA- Seksi Persidangan Bidang I Panitia Penerima Muktamar 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah melakukan rapat secara maraton untuk mempersiapkan kebutuhan persidangan saat sebelum dan ketika muktamar.
Seksi Persidangan, Miftahul Huda menyampaikan saat ini seksi persidangan tengah menyiapkan persidangan materi pada tanggal 5-6 November 2022.
“Kemudian persiapan sidang Tanwir pada tanggal 18-19 November dan tanggal 20 sidang Muktamar,” ujar Miftahul Huda usai rapat koordinasi seksi Persidangan di Ruang Rapat Besar di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Selasa, 27 September 2022 .
Kebutuhan persidangan tersebut menurut Miftahul Huda cukup banyak macamnya yaitu relawan, ruang sidang dan kebutuhan untuk seksi persidangan.
“Seksi persidangan mengidentifikasi beberapa kebutuhan. Seperti relawan, siapa saja relawan itu, ploting tugas masing-masing, time line, kebutuhan ruanh dan kebutuhan seksi persidangan,” kata Miftahul Huda.
Untuk kebutuhan relawan, disampaikan Miftahul Huda, seksi persidangan sudah memiliki 118 relawan.
“Pendamping notulis berjumlah 14 orang yang akan marathon mendokumentasikan seluruh persidangan yang ada sehingga kita dapat memiliki dokumentasi yang baik,” terang Miftahul Huda
Sedang untuk relawan pemilihan bejumlah 98 orang yang bertugas melakukan pendampingan kepada peserta saat melakukan proses pemilihan di bilik suara.
“Proses pemilihan menggunakan E voting. Relawan akan ada di setiap bilik. Ketika peserta sudah memilih akan keluar kertas seperti kasir itu sebagai bukti telah memilih. Relawan mendampingi tetapi nanti asas kerahasiaan tetap terjaga sehingga proses pemilihan dapat berjalan baik,” terang Miftahul Huda.
Selain itu juga ada relawan di ruang tunggu yang bertugas mengarahkan peserta ke bilik suara.
” Ada juga relawan sound sistem dan kebersihan,” kata Miftahul Huda.
Terkait ruang persidangan untuk peserta muktamar, sudah disiapkan 4 tempat persidangan.
Yaitu di Auditorium Moh Djazman, Gedung Induk Siti Walidah, GOR UMS serta Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
“Persiapan kita sudah 75 persen. Tinggal eksekusi-eksekusi saja,” tambah Miftahul Huda.*
